Kenaikan Dolar Bawa Berkah Perajin Gerabah
BANTUL, - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS membawa rejeki sendiri bagi para perajin gerabah di Kasongan, Bantul.
Sejak nilai tukar uang rupiah terhadap dolar melemah, menurut para perajin gerabah di desa itu mengalami kenaikan omset pengrajin naik 15 persen. Kondisi demikian ini, membuat para perajin gerabah maupun handycraf agak tersenyum lega, karena banyak pesanan dari mancanegara.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Dinperindagkop) Bantul, Sulistyanto, mengatakan dengan harga dolar sekarang pengrajin memperoleh keuntungan, meski harga tidak dinaikkan, namun omset pedagang naik 10-15 persen.
"Harganya memang tidak naik, namun menguntungkan. jika dahulu 1 dolar hanya mendapatkan 2 biji sekarang dapat 3 biji,'' katanya, Rabu (18/9).
Meski tidak ada kenaikan harga, namun kenaikan omset mampu meningkatkan pendapatan pengrajin. Menurutnya, dampak kenaikan omset itu sangat besar bagi pengrajin. Karena bisa menaikkan pendapatan yang cukup lumayan.
Dijelaskan Sulis, peningkatan nilai dolar dinikmati oleh seluruh pengrajin di kabupaten bantul seperti gerabah, batik kayu dan mebel. ''Semua kerajinan menikmati, mebel paling besar menikmati keuntungan,'' ujarnya.
Ia menambahkan, kerajianan tangan dari kabupaten Bantul mampu bersaing dengan produk kerajinan dari negara lain. Seperti dari Vietnam, Thailand. Malaysia dan sebagainya. ''beberapa waktu yang lalu saat kita melakukan pameran di China, salah satu pengrajin Gebyok mendapatkan pesanan hingga 1,2 milyar,'' katanya.
Sebelumnya, Purwanto, pengrajin gerabah yang ada di Kasongan, mengakui ada kenaikan ekspor, setiap bulan bisa kirim dua kontainer yang berisi gerabah yang dikirim ke luar negeri.
Pengiriman itu kebanyakan ke negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat (AS). Biasanya, tambah dia, satu bulan belum tentu mengirim, tapi kali ini dalam satu bulan bisa kirim dua kontainer.
Sumber : http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2013/09/19/172542/Kenaikan-Dolar-Bawa-Berkah-Perajin-Gerabah
No comments:
Post a Comment